Selasa, 01 Maret 2011

Proses ISLAM KAAFFAH


11  PROSES UNTUK KEMURNIAN IBADAH
KEPADA ALLAH
0LEH : NANA SURYANA :

Target Diagram

1.      Al Imaan :
Kata Iman dalam bahasa Arab ( أمن – يؤمن - إيمانا )  yang artinya percaya / yakin. Sedangkan menurut istilah sikap menerima secara I’tiqodi dalam hati, kemudian pengucapan dengan lisan(Syahadat), dan dilanjutkan dengan pengamalan oleh seluruh anggota badan( seperti contoh kalimat Aslamnaa = kami telah tunduk).

 قالت الأعراب آمنا قل لم تؤمنوا ولكن قولوا أسلمنا ولما يدخل الإيمان في قلوبكم وإن تطيعوا الله ورسوله لا يلتكم من أعمالكم شيئا إن الله غفور رحيم  
Al-Hujurot(49) : 14. orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi Katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Keimanan menumbuhkan keinginan(niyyat), maka niyyat merupakan amalan pertama dalam keimanan.

2.      An Niyyaat :
Niyyat merupakan sebuah hasil daripada keimanan dalam hati, jika kita menyatakan iman tetapi tidak ada niyyat untuk melaksanakan berarti keimanannya belum meningkat( masih ditahapan ke-1 ).
 انّماالأعمال بالنيات ، وإنّما لكلّ امرئ مانوى فمن كان هجرته إلى الله ورسوله فهجرته الى الله ورسوله ، ومن كان هجرته لدنيا يصيبها ، أومرأة ينكحها فهجرته الى ماهاجر اليه .  متفق عليه .
3.      Al Islaam :
Orang mukmin yang tunduk patuh terhadap perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Dialah Muslim. Seperti pengamalan : Syahadat, Sholat, Zakat, Shaum, dan Haji.
 يا أيها الذين آمنوا ادخلوا في السلم كآفة ولا تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين
QS. 2 Al-Baqoroh : 208.

4.      At Taqwaa  ( QS. 3 Ali Imroon 102 ).
Tunduk patuh atas dasar kecintaan, kerinduan terhadap Jannah dan ketakukan akan murka dari Allah(siksa neraka).  
Sikap taqwa kepada Allah akan menjadi dinding pemisah(Furqoonan) dan membimbing diri kita (hijrah) dari keburukan, kekufuran, dosa. QS.8 Al An Faal 29  . QS.11 Huud 114. QS.23 Al Mu’minuun 52 – 54. QS. 30 Ar Ruum 31 – 32.


5.      Al Jamaa’ah ( QS. 3 Ali Irmoon 103 )
·        Sebagai kata kunci untuk mencapai Taqwa dan tidak mati melainkan dalam keadaan Muslim adalah dengan cara hidup berjama’ah.
·        Berjam’ah merupakan syarat mendapatkan Rahmat dari Allah. ” Al Jamaa’atu Rohmatun Wal Furqotu ’Adaabun ” artinya : Berjama’ah akan mendatangkan Rahmat dan Berpecah-belah akam mendatangkan siksa.
·        Untuk hidup berjama’ah maka kita harus melalui QS 4 An Nisaa 59, yaitu Tho’at kepada Allah, Tho’at kepada Rosulullah dan kepada Ulil Amri.
·        Untuk mengangkat seorang Ulil Amri / Imaam / Kholifah, yaitu dengan melalui pintu QS 48 Al Fath ayat 10, yaitu dengan Bai’at.
·        Berbai’at kepada Imaam bukan proses masuk Islam, melainkan proses pernyataan keimanan dan ketunduk patuhan (tho’at) kepada Ulil Amri dalam menjalankan ibadah kepada Allah yang berdasarka kepada Sunnah Rosulullah .
·        Oleh karena itu bai’at merupakan sebuah proses jual beli antara hamba dengan kholik(Allah) sebagaimana QS. 9. At Taubah 111 .
·        Pelaksanaan Bai’at merupakan pengamalan rukun Islam yang pertama(Syahaadat).
·        Dengan pengertian untuk hidup berjama’ah harus Iman, Niat, Islam, Taqwa, syahadat / mengangkat kholifah dengan cara bai’at

6.      As Sam’u
Sam’u(mendengarkan) mencari sesuatu yang bernilai ibadah kepada Allah dan merupakan kewajiban pertama bagi orang muslim untuk senantiasa mendengarkan apa yang menjadi kewajiban diri terhadap Allah, Rosulullah, dan Ulil Amri

7.      Ath Thoo’ah
Ketho’atan kepada Kholifah atas dasar tho’at kepada Allah dan Sunnah Rosulullah merupakan perwujudan atau sikap orang muslim dalam berjama’ah( ‘Amaliayah Al Jama’ah ) dengan cara Fastabiqul khoiroot, sehingga Allah memberikan gelar Kuntum Khoiroot ( QS. 3 Al Imroon 110 ).
Shabat Umar berkata :
إنه لاإسلام إلا بجماعة ولا جماعة إلابإمارة ولاإمارة إلا بطاعة فمن سوّده قومه على الفقه كان حياة له ولهم ومن سوّده قومه على غير فقه كان هلاكا له ولهم .
Sesungguhnya tidak ada Islam kecuali dengan berjama’ah, dan tidak ada Jama’ah kecuali dengan kepemimpinan, dan tidak ada kepemimpinan kecuali untuk ditha’ati. Maka barangsiapa kaumnya  yang mengangkat kepemimpinan atas dasar kefahaman(ilmu) baginya kesejahteraan, juga bagi kaumnya. Dan barangsiapa yang mengangkatnya bukan atas dasar kefahaman(ilmu), maka baginya kehancuran, juga bagi kaumnya. HR. Ad Dariimi dalam sunannya bab Dzihaabul ’Ilmi 1/79.

8.      Al Hijrah
Hijrah adalah pindah.
Jika kita Imaan berarti kita telah pindah dari kufur
Jika kita berniat berarti kita telah melangkah
Jika kita muslim berarti kita telah pindah dari jahiliyyah
Jika kita berjama’ah berarti telah pindah dari tafarruq ( Musyrik )

9.      Al Jihaad
Keimanan, perniatan, keislaman, ketaqwaan, berjama’ahnya kita, sam’unya kita, tho’atnya kita, hijrahnya kita, tidak akan kuat menghadapi segala godaan syetan la’natullah jika tidak diiringi motifasi Jihad di jalan Allah / Shiroothol Mustaqiim.
Kata Jihad yang penuh ma’na penguatan motifasi hidup berjama’ah dalam mengamalkan ISLAM SECARA KAAFFAH

10.  Al Ihsaan
Ihsan merupakan sikap / mental tauhid dalam beribadah kepada Allah : FII SABIILILLAH, LILLAH, MA’ALLAH. Karena Allah, Bersama Allah, dan di Jalan / berdasarkan syari’at Allah.

11.  Al Ikhlaash
Sikap berserah diri kepada Allah. Menyerahkan segala amal ibadah kita kepada Allah, dengan keyakinan
. . .  قال : فأخبرنى عن الإحسان ؟ ... قال : أن تعبد الله كأنك تراه فان لم تكن تراه فإنه يراك . . .
Menceritakan Ibnu Umar bin Khotob …… Malaikat bertanya kepada Rosulullah “ Apakah Ihsan itu ?...” Rosulullah bersabda : Bahwa kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat Allah walau pun kamu tidak melihat Allah, maka sesungguhnya Allah itu melihat kamu ....... HR. Muslim.

Jawab atas pertanyaan :
Bagaimana dengan Nama yang Allah telah tetapkan yaitu " JAMA'AH MUSLIMIN " sebagai wadah pemersatu ummat dalam pengamalan dari  QS. Ali Imroon 103 ?...............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar